Langsung ke konten utama

Dua Tokoh Ahlussunah Dalam Sepanjang Sejarah

Dua Tokoh Ahlussunah Dalam Sepanjang Sejarah - Kajian Islam Tarakan

[DUA TOKOH AHLUSSUNAH DALAM SEPANJANG SEJARAH]

Konstantinopel benar-benar akan ditaklukkan. Sebaik-baik amir adalah amir yang memimpin penaklukannya, dan sebaik-baik tentara adalah tentara yang menaklukkannya." (HR Bukhari).

Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Al-Asy'ari

QADHI' IBNU SYADDAD mengatakan :

Sultan Shalahuddin memiliki Aqidah yang lurus, banyak berdzikir kepada ALLAH Ta’ala, Aqidahnya didasari oleh dalil-dalil dengan perantara melalui pembahasan bersama para ahlul ilmi dan para ulama besar.

[An-Nawadir As-Sulthaniyah : Halaman 34]

IMAM TAQIYUDDIN AL-MAQRIZI mengatakan :

Adapun dalam masalah Aqidah, maka Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi juga mendorong semua masyarakatnya untuk mengikuti Aqidah Syaikh Abul Hasan Al-Asy'ari.

[Al-Mawa’izh Wal I’tibar : 3/84]

Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika dan menguasai enam bahasa saat berumur 21 tahun. 

Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawaduk setelah Sultan Salahuddin al Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud al Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di Ain al Jalut melawan tentara Mongol). 

Sultan Muhammad al Fatih

Sultan Muhammad al Fatih adalah pengikut Asy‟ari dan al Maturidi ia meyakini bahwa Allah SWT ada tanpa tempat dan arah.

Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para ulama terkemuka di zamannya. Di zaman ayahnya, yaitu Sultan Murad II, Syeikh Muhammad bin Isma'il Al Qurani. Sultan Murad II telah mengutus beberapa ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diterima oleh Muhammad al Fatih, pada waktu itu Muhammad al-Fatih menjadi seorang pejabat di negara Mughnisiyah. Al Fatih tidak pernah membaca sesuatu sehingga ia tidak bisa mengkhatamkan al-Qur‟an 

[al Shalabi, 2004: 108]

#aswaja #turky #aswajaindonesia #sejarahislam #Repost @lawyer.aswaja.

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ۞ ﺍﻟﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ۞ ﻭَﺍﻟﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ ۞ ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟﺤَﻖِّ ۞ ﻭَﺍﻟﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘِﻴﻢِ ۞ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴﻢِ۞

Sumber FB : Fauzi Febrianto Chaniago bersama Willy Chaniago dan 11 lainnya

9 April 2021· 

Kajian Sunnah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuntutan Sunnah dan Adab Berhari Raya

*⭐ TUNTUNAN SUNNAH DAN ADAB BERHARI RAYA * 1️⃣.  Memperbanyak Takbir, Tahmid dan Tahlil. 2️⃣.  Mandi sebelum menunaikan shalat Id. 3️⃣. Menggunakan pakaian terbaik, memakai wewangian dan berhias. 4️⃣. Menempuh jalan yang berbeda ketika berangkat dan kembali dari shalat Id. 5️⃣. Disunnahkan makan terlebih dahulu meskipun sedikit sebelum shalat Id Fitri. 6️⃣. Menunaikan shalat Id dan mengajak semua ahli keluarga turut serta. 7️⃣. Mendengarkan khutbah Id sampai selesai. 8️⃣. Saling berziarah, bertahniah (mengucapkan selamat), saling mendoakan. 9️⃣. Membuat perayaan yang dibolehkan, seperti menghidangkan makanan. 🔟. Menampakkan kegembiraan seperti melakukan permainan yang mubah dan memberi hadiah. *#Selamat Hari raya Idul Fithi 1442 H. Taqaballah minna wa minkum.* ©️AST Sumber WAG : SUBULANA I 13 Mei 2021  Kajian Sunnah

Penentang Dakwah Sunnah dan Salaf?

PENENTANG DAKWAH SUNNAH DAN SALAF? Abdul Wahid Alfaizin  Sering sekali kita jumpai ketika ada yang mengkritik atau meluruskan sebuah pemahaman salah seorang ustadz atau kelompok, maka pengkritik tersebut langsung dilabeli dengan "Penentang Sunnah" atau "Penentang Dakwah Sunnah" atau terkadang "Penentang Dakwah Salaf". Seakan-akan ketika ada yang tidak sama dengan pemahamannya, maka secara otomatis bertentangan dengan Al-Qur'an atau Sunnah Rasulullah. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan sikap para salaf dalam menghadapi perbedaan. Salah satu sikap salaf yang perlu dijadikan contoh adalah sikap Umar bin Khattab berikut ini seperti yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi كَتَبَ كاتِبٌ لِعُمَرَ بنِ الخطابِ: هذا ما أرَى اللهُ أميرَ المُؤمِنينَ عُمَرَ. فانتَهَرَه عُمَرُ وقالَ: لا، بَلِ اكتُبْ: هذا ما رأى عُمَرُ، فإِن كان صَوابًا فمِنَ اللهِ، وإِن كان خَطأً فمِن عُمَرَ [أبو بكر البيهقي، السنن الكبرى للبيهقي ت التركي، ٣٤٠/٢٠] “Ada seorang yang menulis keputusan...

Jenjang Kurikulum Ilmu Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah

Jenjang Kurikulum Ilmu Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah Jenjang kurikulum ilmu akidah Ahlussunnah wal Jamaah menurut Syaikh Said Fodah. Save  Abdul Wahab Ahmad 17 Desember 2020·  Sistematika pembelajaran atau kurikulum ilmu tauhid (aqidah) yang disusun oleh Syaikh Said Foudah. • Level 1 (al-Mustawa al-Awwal) 1. Matan Khoridah al-Bahiyyah, beserta syarahnya yang ditulis oleh Syaikh Abu al-Barakat al-Dardir 2. Syarh Umm al-Barahin, karya Imam al-Sanusi 3. Nadzm Jauharah al-Tauhid, beserta syarahnya; Hidayah al-Murid yang ditulis oleh al-Nadzim sendiri yaitu Syaikh Ibrahim al-Laqqani • Level 2 (al-Mustawa al-Tsani) 1. Al-Iqtishad fi al-I'tiqad, karya Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali 2. Ma'alim Ushul al-Din, karya Imam Fakhruddin al-Razi 3. Syarh al-Aqidah al-Kubra, karya Imam al-Sanusi 4. Syarh al-Aqaid al-Nasafiyyah, karya Sa'd al-Din al-Taftazani • Level 3 (al-Mustawa al-Tsalits) 1. Matholi' al-Andzhor 'ala Thowali' al-Anwar, karya Syamsuddin al-Ashfahani. Kitab ini ...

Komunitas Kajian Islam

Kajian Islam Kajian Islam Kajian Islam Masjid Almaarif Tarakan NU Online