Langsung ke konten utama

Pengabulan Doa dalam Kajian Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah

Pengabulan Doa dalam Kajian Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah - Kajian Islam
Pengabulan Doa dalam Kajian Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah
Alhafiz Kurniawan

Allah memerintahkan manusia untuk mengajukan permohonan kepada-Nya. Allah dalam beberapa ayat Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk memohon dan ia akan mengabulkan permintaan mereka. Berikut ini anjuran doa dalam Surat Al-Baqarah ayat 186:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

Artinya, “Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka (jawablah), ‘Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku.’” (Surat Al-Baqarah ayat 186).

Adapun berikut ini kami kutip anjuran doa dalam Surat Ghafir ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya, “Tuhanmu berkata, ‘Memohonlah kepada-Ku, niscaya Kukabulkan permohonanmu.’” (Surat Ghafir ayat 60).

Namun demikian, pengabulan doa (ijabatud du’a) dalam kajian tauhid Ahlussunnah wal Jamaah masuk dalam kategori perbuatan Allah yang jaiz, sesuatu yang mungkin (mungkin iya dan mungkin juga tidak). Artinya, ijabah doa bergantung pada kehendak Allah itu sendiri.

أن الإجابة مقيدة بالمشيئة

Artinya, “Pengabulan doa manusia (ijabatud du‘a) bergantung pada kehendak Allah,” (Lihat Syekh M Ibrahim Al-Baijuri, Syarah Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).

Pandangan ini didasarkan pada Surat Al-An’am ayat 41 yang mengaitkan pengabulan doa manusia dengan kehendak mutlak Allah SWT.

بَلْ إِيَّاهُ تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ

Artinya, “(Tidak), tetapi hanya Dia (Allah) yang kamu seru, lalu Dia mengangkat mudharat yang kamu mohonkan perlindungan kepada-Nya, jika Dia menghendaki,” (Surat Al-An’am ayat 41).

Syekh Ibrahim Al-Baijuri kemudian menerangkan bahwa Surat Al-An’am ayat 41 mengqayidkan kemutlakan (taqyidul mutlaq) dua ayat sebelumnya, yaitu Surat Al-Baqarah ayat 186 dan Surat Ghafir ayat 60. Dengan demikian, kedua ayat tersebut bermakna sebagai berikut:

فالمعنى ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنْ شِئْتُ وأُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِنْ شِئْتُ

Artinya, “Maknanya adalah, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya Kupenuhi jika Aku menghendaki’ dan ‘Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa jika Aku menghendaki.’” (Syekh Ibrahim Al-Baijuri: 92).

Kajian aqidah Ahlussunnah wal Jamaah ini hendak mendudukkan persoalan bahwa pengabulan doa manusia oleh Allah merupakan perbuatan jaiz bagi-Nya. Tidak ada keharusan bagi-Nya untuk mengabulkan doa manusia. Pengabulan doa manusia bergantung penuh pada kehendak-Nya yang absolut.

Adapun manusia yang dhaif tidak boleh berputus dari rahmat-Nya karena putus asa adalah sifat orang kafir dan orang yang ingkar. Justru karena tidak mengetahui kehendak Allah yang ghaib, manusia harus terus berdoa dan berharap kepada-Nya.

Manusia yang lemah harus terus menengadahkan tangan karena Allah memiliki karunia, kemurahan, dan rahmat yang luas dan tidak terbatas. (Syekh Ali Baras, Syifa'us Saqam fi Ma'anil Hikam, 2018 M: 134). Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)

Sumber Web : https://islam.nu.or.id/post/read/123565/pengabulan-doa-dalam-kajian-aqidah-ahlussunnah-wal-jamaah (Rabu 30 September 2020 18:00 WIB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuntutan Sunnah dan Adab Berhari Raya

*⭐ TUNTUNAN SUNNAH DAN ADAB BERHARI RAYA * 1️⃣.  Memperbanyak Takbir, Tahmid dan Tahlil. 2️⃣.  Mandi sebelum menunaikan shalat Id. 3️⃣. Menggunakan pakaian terbaik, memakai wewangian dan berhias. 4️⃣. Menempuh jalan yang berbeda ketika berangkat dan kembali dari shalat Id. 5️⃣. Disunnahkan makan terlebih dahulu meskipun sedikit sebelum shalat Id Fitri. 6️⃣. Menunaikan shalat Id dan mengajak semua ahli keluarga turut serta. 7️⃣. Mendengarkan khutbah Id sampai selesai. 8️⃣. Saling berziarah, bertahniah (mengucapkan selamat), saling mendoakan. 9️⃣. Membuat perayaan yang dibolehkan, seperti menghidangkan makanan. 🔟. Menampakkan kegembiraan seperti melakukan permainan yang mubah dan memberi hadiah. *#Selamat Hari raya Idul Fithi 1442 H. Taqaballah minna wa minkum.* ©️AST Sumber WAG : SUBULANA I 13 Mei 2021  Kajian Sunnah

Penentang Dakwah Sunnah dan Salaf?

PENENTANG DAKWAH SUNNAH DAN SALAF? Abdul Wahid Alfaizin  Sering sekali kita jumpai ketika ada yang mengkritik atau meluruskan sebuah pemahaman salah seorang ustadz atau kelompok, maka pengkritik tersebut langsung dilabeli dengan "Penentang Sunnah" atau "Penentang Dakwah Sunnah" atau terkadang "Penentang Dakwah Salaf". Seakan-akan ketika ada yang tidak sama dengan pemahamannya, maka secara otomatis bertentangan dengan Al-Qur'an atau Sunnah Rasulullah. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan sikap para salaf dalam menghadapi perbedaan. Salah satu sikap salaf yang perlu dijadikan contoh adalah sikap Umar bin Khattab berikut ini seperti yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi كَتَبَ كاتِبٌ لِعُمَرَ بنِ الخطابِ: هذا ما أرَى اللهُ أميرَ المُؤمِنينَ عُمَرَ. فانتَهَرَه عُمَرُ وقالَ: لا، بَلِ اكتُبْ: هذا ما رأى عُمَرُ، فإِن كان صَوابًا فمِنَ اللهِ، وإِن كان خَطأً فمِن عُمَرَ [أبو بكر البيهقي، السنن الكبرى للبيهقي ت التركي، ٣٤٠/٢٠] “Ada seorang yang menulis keputusan...

Jenjang Kurikulum Ilmu Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah

Jenjang Kurikulum Ilmu Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah Jenjang kurikulum ilmu akidah Ahlussunnah wal Jamaah menurut Syaikh Said Fodah. Save  Abdul Wahab Ahmad 17 Desember 2020·  Sistematika pembelajaran atau kurikulum ilmu tauhid (aqidah) yang disusun oleh Syaikh Said Foudah. • Level 1 (al-Mustawa al-Awwal) 1. Matan Khoridah al-Bahiyyah, beserta syarahnya yang ditulis oleh Syaikh Abu al-Barakat al-Dardir 2. Syarh Umm al-Barahin, karya Imam al-Sanusi 3. Nadzm Jauharah al-Tauhid, beserta syarahnya; Hidayah al-Murid yang ditulis oleh al-Nadzim sendiri yaitu Syaikh Ibrahim al-Laqqani • Level 2 (al-Mustawa al-Tsani) 1. Al-Iqtishad fi al-I'tiqad, karya Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali 2. Ma'alim Ushul al-Din, karya Imam Fakhruddin al-Razi 3. Syarh al-Aqidah al-Kubra, karya Imam al-Sanusi 4. Syarh al-Aqaid al-Nasafiyyah, karya Sa'd al-Din al-Taftazani • Level 3 (al-Mustawa al-Tsalits) 1. Matholi' al-Andzhor 'ala Thowali' al-Anwar, karya Syamsuddin al-Ashfahani. Kitab ini ...

Komunitas Kajian Islam

Kajian Islam Kajian Islam Kajian Islam Masjid Almaarif Tarakan NU Online